Jumat, 10 November 2017

AGRIBISNIS BUDIDAYA JAMBU BANGKOK MERAH ( Dosen Deasy Dwi Handayani)


Budidaya Jambu Bangkok Merah





Lokasi : Jl. Atang Sanjaya, Semplak, Kota Bogor Jawa Barat

Deskripsi :

Jambu bangkok berasal dari Bangkok, Thailand. Keunggulannya berasal dari tekstur, ukuran, rasa, dan warnanya. Ukurannya tergolong besar dan gemuk dengan kisaran 5-7 cm dan diameternya kurang lebih sekitar 5 cm. Rasanya manis dengan kandungan air sedikit sehingga  membuat tekstur jambu ini sedikit keras. Buah yang terlihat berwarna hijau kekuningan, sedangkan yang tua bergaris hijau kekuningan. produksi buahnya sangat banyak sehingga dalam satu pohon buahnya tampak menutupi daun dan jambu ini memiliki biji lebih besar dai jenis lainnya.


 [ foto : (kiri) pemilik perkebunan jambu dan (kanan) saya sendiri]

Awal pembentukan dan pembukaan lahan pada bulan September 2012. Lahan tersebut mempunyai luas 3 hektar.  Kemudian setelah lahan selesai dibentuk dan dibuka, langsung dimulai penanaman ditahun itu juga. Untuk pertama kali pembibitannya dibeli dari daerah Citayam. Jangka waktu pembibitan di polybag siap tanam selama 3 bulan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTrCoOY8LUbTEOs0YECnmpZa5V5Am6FK0AMQJyuk4WEQyjHcDIomoh7UjCGkxbrLn-ZME5kVI6Xl_xvEkgA7MtCA4kehVoajsCVDP2F-T_FPOQPHJgnWJY9xWe6qoj-PfaN5WmwlsZ9qU/s1600/PicsArt_10-12-11.13.00.jpg

 [ foto : Bibit jambu dalam kantong polybag hitam ]

Dan bibit unggul untuk selanjutnya, biasanya melewati dengan cangkok dari pohon yang sudah ada. Dari hasil tanam bibit yang pertama kali, diperlukan waktu 2 tahun untuk bisa mendapatkan hasil pohon yang produktif. Selama waktu itu juga diperlukan menggemburkan tanahnya dalam  satu tahun harus dua kali dan juga harus diberi pupuk organik secara berkala. Selama masa pembibitan ada beberapa kendala yaitu menghadapi masalah adanya hama. Pengendalian hama secara mekanis dilakukan dengan cara menangkap langsung hama yang terdapat pada tanaman. Jenis hama yang sering ditemukan adalah Keong atau ulat yang dapat ditangkap pada malam atau siang hari saat mereka menempel pada tanaman. Pengendalian mekanis dilakukan bila populasi hama sedikit. Bila populasinya banyak, perlu dilakukan dengan pengaturan sanitasi lingkungan. sanitasi yang baik dan terjaga dapat mengurangi kemungkinan hama menyerang tanaman.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj-nN0W2tj1tbhhlYFwlO1MX39XZp9W1MjIuHsY-vCOLy8H2n80tONIKi369UKFNwBfjfREbj4flnj1L6BUrNaKw_EQMvPS78GB5KMpTUkFCL3TWV5nnUtzw5gmFkMVx9PvQufRj6sGiY/s1600/PicsArt_10-12-11.15.27.jpg

[foto : saat buah berumur 2 bulan ]

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMbTFig0i8LUEjSSDV8PLV6VIguXcVzhwkahCKjjxAGLs14vy5zLom5wbz1RosiF9BR6M6PocAAOgq5X5HyFOB4Z4NJl3368cDP0U2ZKBdM-dK86Qp-M6tr2948mnV-AmCiXBA-7AoUzw/s1600/PicsArt_10-12-11.17.51.jpg

 [foto : saat buah berumur 4 bulanan ]

Setelah siap usia produktif biasanya tanaman jambu bangkok tersebut bisa  di panen dalam 8 bulan kemudian. Lalu setelah itu, dalam seminggu sekali bisa dilakukan panen dengan kisaran minimal 1 ton buah per minggu, serta standar waktu panen baiknya bisa di dapat sekitar 2-3 ton buah jambu Bangkok . Dan kisaran maksimal 4-5 ton buah, bila waktu panen raya yang sangat baik pada bulan Januari-Februari.


[foto : hasil panen jambu bangkok merah ]

Menurut pemilik, awal pemasaran hasil panen jambunya langsung dijual di pasar-pasar lokal atau biasa disebut pasar induk didaerah Bogor, Jawa Barat. Dengan harga jual Rp 25.000,- per kg. Setiap minggunya pemilik bisa menjual 2-3 ton lebih buah jambu setiap masa panen dari ratusan pohon dalam luasan 3 hektar. Saat ini pemilik bekerja sama dengan pengelola sebagai mengetuai dan anak buah yang berjumlah 17 orang. Melalui kerja sama tersebut, pemilik dapat memenuhi permintaan dari konsumen pasar-pasar induk.
Sistem pembayaran yang diterapkan pemilik dan pengelola adalah tunai. Pemilik mampu meraup omset kisaran puluhan - ratusan juta. Pemilik/pengelola tidak mensyaratkan retur untuk jambu yang dijualnya. Sebab ketahanan jambu bangkok adalah seminggu setelah panen.
Untuk menghadapi persaingan antar pembudidaya jambu, pemilik/pengelola selalu menjaga kualitas produk dan volume hasil panen. Untuk menghindari lalat buah, pemilik/pengelola membungkus jambunya dengan kertas koran dan plastic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar