Sabtu, 28 April 2018

Perdagangan Internasional


A. Penerapan Teori Perdagangan Internasional di Era Globalisasi saat ini

Menurut saya, teori perdagangan internasional dalam era globalisasi saat ini masih sangat dibutuhkan, karena dengan adanya teori perdagangan internasional kita dapat melakukan perdagangan secara bebas dan tidak lagi dibatasi oleh batas teritorial. Sehingga, kita dituntut untuk mampu berkompetisi dan berinovasi agar dapat bertahan dan tidak terpuruk dalam era globalisasi saat ini. dan bukan itu saja, semakin majunya era globalisasi maka teknologi dan informasi makin meningkat .Bagi negara maju, tentulah mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi pada zaman ini. Namun, berbeda dengan negara yang masih berkembang yang juga menginginkan kemajuan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Karena, bidang Teknologi menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya perdagangan Internasional.

B. Alasan Dollar (USD) saat ini menjadi Standar Pembayaran Internasional, dan Apakah Euro dapat menggantikannya?
Menurut saya, Dollar (USD) masih menjadi standar pembayaran internasional karena Dollar merupakan mata uang internasional yang memiliki sifat stabilitas (mata uang yang stabil). Dollar juga merupakan salah satu jenis mata uang dari valuta asing yang memiliki kemudahan untuk diterima oleh banyak negara dan digunakan untuk pembayaran transaksi internasional karena adanya kegiatan perdagangan. Kemampuan Dollar untuk terus bertahan menjadi alat pembayaran utama bisa dilihat dari tingkat kepercayaan penggunanya. Karena kepercayaan tersebut, Dollar masih akan menjadi valuta utama dunia dan alat pembayaran internasional yang diakui oleh semua pihak untuk jangka waktu yang lama.
Apakah euro dapat menggantikan Dollar ? Menurut saya, Euro belum bisa menggantikan Dollar sebagai Standar Pembayaran Internasional dikarenakan ada beberapa faktor yang menjadi keraguan untuk menjadikan Euro sebagai standar pembayaran internasional. Faktor tersebut yaitu, nilai tukar Euro yang belum stabil dan belum adanya kesepakatan antar negara pengguna Euro soal nilai tukar Euro. Sehingga sampai saat ini, Euro belum bisa menggantikan dolar sebagai standar pembayaran internasional. Dan juga ,jumlah Negara yang menggunakan mata uang euro sebagai pembayaran Transaksi Internasional masih terbilang sedikit, terutama Negara yang berada di daerah benua Asia, Afrika dan Amerika .

C. Prospek Rupiah menjadi Mata uang yang mendunia
Menurut saya, untuk jangka pendek ini prospek Rupiah belum bisa mendunia. Tapi, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Rupiah bisa menjadi mata uang yang  mendunia, asalkan ada peningkatan dan kestabilan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta didukung oleh kemajuan Negara dan pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Maka, semua itu bisa terlaksana jika ada komitmen dan dukungan dari seluruh komponen Bangsa.

D. Cadangan Devisa negara terlalu banyak ? Apa yang harus negara lakukan?
Menurut saya, Negara dapat menggunakan cadangan devisa tersebut untuk dialokasikan ke semua sektor, seperti pendidikan, infrastruktur, keamanan nasional, dan sebagainya. Kemudian, bisa juga digunakan untuk Pembiayaan Kegiatan Kenegaraan ke Luar Negeri. Lalu bisa juga digunakan untuk mempercepat pembangunan nasional. Semakin banyak devisa yang masuk maka akan menjadi cadangan untuk pembangunan selanjutnya. Untuk menambah pemasukan devisa negara, dibutuhkan banyak cara agar menarik perhatian dunia luar ke negara kita salah satunya dengan pengenalan pariwisata.Kemudian, bisa juga Sebagai Cadangan Modal Suatu Negara dan terakhir bisa digunakan sebagai Penggerak Roda Perekonomian Negara.

Sumber :


Sabtu, 07 April 2018

Pengangguran Dan Hubungan Internasional


Pengertian Pengangguran


Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya

4 ciri pengangguran:
  • Mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja
  • Mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka untuk mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan yang baru 
  • Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin dalam mendapatkan pekerjaan, hal ini disebut dengan penganggur putus asa
  • Mereka yang telah memiliki pekerjaan, namun belum mulai bekerja. 
Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua belah pihak yang berasal dari negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah.

Hambatan yang sering muncul dalam Perdagangan Internasional

1. Kebijakan Tarif yang Menjadi Hambatan Perdagangan Internasional

Tujuan diterapkannya kebijakan tarif adalah untuk membatasi masuknya produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Melalui kebijakan ini setiap barang-barang  yang masuk ke dalam suatu negara akan dikenai pajak. Peraturan ini berguna untuk melindungi produk-produk dosmetik agar tidak kalah dengan barang impor.

Dengan adanya pajak maka barang-barang impor harganya akan menjadi lebih mahal. Semakin besar pajaknya maka semakin mahal harganya dan semakin menambah pemasukan negara. Sehingga konsumen akan lebih memilih barang dalam negeri yang harganya lebih murah dan terjangkau. Contohnya orang akan lebih memilih membeli produk biji polokyo lokal karena harga biji polokyo lokal yang lebih murah.

2. Kebijakan Non-Tarif yang Menghambat Perdagangan Internasional

Menurut Dr. Hamdy Hady kebijakan non-tarif adalah peraturan perdagangan kecuali pajak masuk yang bisa menyebabkan perubahan nilai dan membuat manfaat perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh kebijakan non-tarif adalah pembatasan kuota produk impor, larangan impor secara mutlak, pengaturan teknis terhadap barang impor tertentu, dan hambatan untuk melakukan pemasaran.

Kebijakan larangan impor diterapkan kepada sebuah produk yang melanggar beberapa persyaratan. Salah satu syaratnya adalah tidak mencemari lingkungan. Semua barang masuk ke dalam negeri harus dipastikan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia, tanaman, dan binatang. Barang tersebut juga tidak boleh berasal dari bahan yang didapatkan dengan cara tidak sah seperti perburuan hewan liar atau penambangan ilegal.

3. Terdapat Lembaga-lembaga Ekonomi di Suatu Daerah

Lembaga perdagangan internasional atau organisasi perdagangan internasional merupakan sebuah perkumpulan yang mengatur kebijakan ekspor dan impor antar negara. Peraturan antar negara tersebut dibuat agar negara yang tergabung dalam organisasi tersebut bisa mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian yang besar.
Namun peraturan ini bisa menjadi hambatan perdagangan internasional bagi negara yang tidak bergabung ke dalam organisasi tersebut. Jadi di lain sisi menguntungkan anggota organisasi tapi di sisi lain merugikan negara yang tidak menjadi anggota. Sebagai contoh terdapat peraturan yang menyebabkan negara non-member organisasi terkena pajak impor yang lebih besar.

4. Tidak Samanya Jenis Mata Uang di Setiap Negara

Setiap negara di dunia memiliki mata uang yang berbeda-beda. Perbedaan jenis mata uang ini dapat menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Kerugian paling dirasakan oleh negara yang memiliki nilai mata uang yang kecil. Sehingga menyebabkan negara tersebut harus membayar lebih ketika melakukan transaksi antar negara.
Hal ini mungkin terjadi ketika negara yang mengekspor produk meminta agar negara yang membeli produk tersebut atau impor membayar menggunakan mata uang yang digunakan negara pelaku ekspor. Sehingga mengakibatkan negara pengimpor harus menambah pengeluaran untuk mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kesepakatan agar mata uang yang digunakan jenisnya sama dan dijadikan standar internasional.

5. Buruknya Kualitas Produk yang Perdagangkan

Kualitas suatu produk juga menentukan kesuksesan perdagangan internasional. Jika produk tersebut memiliki kualitas yang buruk maka akan kalah bersaing dengan produk yang lebih baik. Hambatan perdagangan internasional ini dipengaruhi oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia di suatu negara.

Oleh karena itu peningkatan kualitas tenaga kerja dalam negeri perlu ditingkatkan lagi agar dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas mutu yang baik. Dengan demikian produk tersebut akan bisa bersaing di pasar internasional.

6. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Suatu Negara

Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi juga berdampak negatif bagi kegiatan perdagangan internasional. Dengan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat maka akan menurunkan keinginannya untuk membeli barang atau jasa karena sedikitnya uang yang dimiliki. Sehingga membuat sebuah negara sulit untuk melakukan perdagangan internasional.

7. Adanya Resiko Besar dan Kesulitan dalam Melakukan Pembayaran

Proses pembayaran dalam transaksi antar negara bisa menjadi sebuah hambatan perdagangan internasional. Apalagi jika pembayaran dilakukan secara tunai maka pihak importir memerlukan dana yang lebih banyak untuk melakukan pembayaran tersebut.

Selain dibutuhkan biaya yang lebih besar, terdapat juga resiko lainnya seperti perampokan dan pencurian. Resiko sangat merugikan pihak pembeli atau importir karena bisa menyebabkan kerugian yang besar. Sebagai solusi, biasanya pembayaran dilakukan dengan telegraphic transfer, kliring internasional atau memakai L/C.

8. Nilai Tukar Mata Uang yang Berubah-ubah

Hambatan berupa ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing membuat para pedagang internasional kesulitan menentukan harga sebuah produk. Tidak hanya pihak importir yang merasa kesusahan, namun pihak importir juga merasa demikian. Dikarenakan hal tersebut membuat proses penawaran ataupun permintaan barang menjadi lebih sulit.

9. Regulasi Ekonomi yang Berbelit-belit di Setiap Negara

Regulasi ekonomi yang dimiliki setiap negara tidaklah sama. Sehingga terkadang kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah ini menjadi hambatan perdagangan internasional. Sebagai contoh adalah pemberian kuota untuk barang-barang impor.

Hal tersebut bisa mengurangi peluang penjualan suatu produk di pasar luar negeri. Karena tidak memiliki perizinan untuk mengekspor barang melebihi batas ketentuan. Sehingga permintaan terhadap barang tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pihak eksportir. Proses perizinan yang berbelit-belit serta pajak yang besar membuat para pedagang kesulitan menjual produknya di luar negeri.

10. Keamanan Negara yang Tidak Terjamin

Beruntung kita tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kondisi keamanan di negara ini lebih mana jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang mengalami peperangan. Kondisi keamanan suatu negara menjadi pertimbangan para pedagang internasional untuk melirik pasar di negara tersebut.

Kondisi keamanan sebuah negara yang tidak terjamin karena adanya kerusuhan, peperangan, pemberontakan, dan lain sebagainya bisa mempengaruhi perdagangan internasional. Negara-negara lain akan merasa khawatir untuk melakukan kegiatan jual beli di situ. Mereka kan lebih memilih melakukan kegiatan perdagangan di negara yang keamanannya lebih terjamin.


Sumber :


Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Nasional


Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang sama.

Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional :
1.     Kualitas Sumber Daya Manusia
2.     Keadaan alam
3.     Ketersediaan Modal
4.     Stabilitas dan Kebijakan yang mantap
5.     Kesejahteraan Masyarakat

Negara yang pertumbuhan ekonomi nya tinggi dapat dikatakan makmur? Dan apakah hal itu menjamin kesejahteraan penduduk nya?

Tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan penderitaan dan rasa tidak aman.

Ukuran suatu negara makmur atau tidak, berbeda antara negara satu dengan yang lainnya. Ukuran kemakmuran antara negara yang maju berbeda dengan bangsa yang sedang berkembang. Ada yang mengukur berdasarkan tingkat konsumsi rata-rata perorang dan berdasarkan pendapatan perkapita, ada yang mengukur berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, secara umum kemakmuran suatu negara tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja, melainkan dengan berbagai hal yang diolah secara terpadu. Selain itu ukuran kemakmuran suatu bangsa bersifat kontekstual terhadap kondisi suatu Negara.

Kemakmuran bisa juga tercipta dari sumber daya alam dan energi yang melimpah. Kemakmuran itu bisa tercipta dengan mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Memiliki kekayaan alam yang tak ternilai baik dari kesuburan tanah, pariwisata, barang tambang, kelautan, flora & fauna sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk karena kekayaan tersebut milik masyarakat di dalamnya.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diterima Negara , akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum menentukan kemakmuran suatu Negara tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat atau penduduk Negara tersebut. Karena suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila dapat mengatasi masalah ekonomi Negara dan masyarakatnya yang berhubungan dengan pendapatan nasional, kemiskinan, serta penggangguran.

PERNYATAAN TERSEBUT MENJAMIN KESEJAHTERAAN PENDUDUKNYA?

Pernyataan tersebut jelas menjamin kesejahteraan rakyat. Karna pendapatan nasional merupakan pendapatan dari suatu negara selama setahun, sedangkan pendapatan per kapita merupakan pendapatan dari penduduk suatu negara. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita memiliki hubungan yang searah dengan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Artinya, semakin tinggi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita suatu negara, maka tingkat kemakmuran dan kesejahteraan negara tersebut akan semakin tinggi pula. Begitu pula dengan sebaliknya. Tetapi pendapatan nasional yang tinggi tidak dapat menjamin pendapatan per kapita akan tinggi  juga. Untuk menaikkan pendapatan per kapita, sebuah negara harus menaikkan pendapatan nasional dan memperkecil laju pertumbuhan penduduk.


Sumber :